TUGAS
DINAMIKA MASYARAKAT
KONSEP
SOSIOLOGI PERTANIAN
OLEH
:
M.SUYANTO
20130220009
AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2014
KONSEP SOSIOLOGI PERTANIAN
A. KELOMPOK
SOSIAL
Ø Pengertian
Kelompok sosial
adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan
saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota
masyarakat. Kelompok juga dapat
memengaruhi perilaku para anggotanya.
Ø Macam-macam kelompok sosial
Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan
dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok,
dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:
1. Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan
kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di
sebuah kecamatan.
2. Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompk yang memiliki
persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara
anggotanya.
3. Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis
dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan
organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.
4. Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya
mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun
kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial,
kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah
B. PRANATA
SOSIAL
Ø Pengertian
Pranata
adalah seperangkat aturan yang berkisar pada kegiatan atau kebutuhan tertentu.
Pranata termasuk kebutuhan sosial. Seperangkat aturan yang terdapat dalam
pranata termasuk kebutuhan sosial yang berpedoman kebudayaan. Pranata merupakan
seperangkat aturan, bersifat abstrak. Menurut Horton dan Hunt (1987), pranata sosial adalah suatu sistem norma
untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang
penting. Dengan kata lain, pranata sosial adalah sistem hubungan sosial yang
terorganisir yang mengejawantahkan nilai-nilai serta prosedur umum yang
mengatur dan memenuhi kegiatan pokok warga masyarakat.
Ø Macam-macam pranata sosial
1.
Pranata Keluarga
Keluarga
merupakan unit masyarakat yang terkecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
2.
Pranata Ekonomi
Pranata
ekonomi adalah pranata sosial yang menangani masalah kesejahteraan materiil,
yang mengatur kegiatan atau cara berproduksi, distribusi, dan konsumsi barang
dan jasa yang diperlukan bagi kelangsungan hidup masyarakat agar semua lapisan
masyarakat mendapatkan bagian yang semestinya. Fungsi pranata ekonomi yaitu :Memelihara
ketertiban,Mencapai consensus,Meningkatkan produksi ekonomi semaksimal
mungkin.Contoh dari Pranata Ekonomi adalah , bertani, industri, bank, koperasi
dan sebagainya.
3.
Pranata Politik
Pranata
Politik adalah peraturan-peraturan untuk memelihara tata tertib, untuk
mendamaikan pertentangan-pertentangan dan untuk memilih pemimpin yang wibawa.
Contoh Pranata politik adalah seperti sistem hukum, sistem kekuasaan,
partai,wewenang, pemerintahan.
4.
Pranata Pendidikan
Tujuan
pranata pendidikan ialah memberikan ilmu pengetahuan, pendidikan sikap, dan
melatih keterampilan kepada warga agar seseorang dapat mandiri dalam mencari
penghasilan. Contohnya seperti Kegiatan Belajar Mengajar, sistem pengetahuan,
aturan, kursus, pendidikan keluarga, ngaji.
5.
Pranata Kepercayaan/Agama
Fungsi
pokok pranata agama adalah memberikan pedoman bagi manusia untuk berhubungan
dengan Tuhannya dan memberikan dasar perilaku yang ajeg dalam masyarakat.
Contohnya seperti upacara semedi, tapa, zakat, infak, haji dan ibadah lainnya.
6.
Pranata Kesenian
Fungsi
Pranata Kesenian adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia akan keindahan,
contohnya seperti seni suara, seni lukis, seni patung, seni drama, dan
sebagainya.
7.
Pranata Total
Masyarakat
merupakan tatanan pranata sosial. Kehidupan dalam masyarakat berarti adanya
kesempatan berpindah dari satu pranata ke pranata lain. Warga masyarakat
mengalami perpindahan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya kehidupan siswa SMA
biasanya sejak pagi hingga malam hari ditandai oleh perpindahan tsb. Pagi hari
ketika bangun tidur siswa tsb berada dalam pranata keluarga. Norma-norma yang
mengatur, cara berpikir, bertindak, dan berperasaan bersumber pada pranata
keluarga. Kemudian pindah ke pranata pendidikan dan rekreasi. Begitu seterusnya
sampai pulang ke rumah.
8.
Pranata Dominan
Pranata
dominan merupakan pranata sosial yang menuntut loyalitas penuh dari orang-orang
yang berada dibawah naungannya. Contohnya militer dan pranata sekte keagamaan.
C. STRATIFIKASI
SOSIAL
Ø Pengertian
Stratifikasi
sosial adalah perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang
menempatkan seseorang pada kelas-kelas sosial sosial yang berbeda-beda secara
hierarki dan memberikan hak serta kewajiban yang berbeda-beda pula antara
individu pada suatu lapisan sosial lainnya. Stratifikasi sosial muncul karena
adanya sesuatu yang dianggap berharga dalam masyarakat.
Ø Macam-macam
stratifikasi sosial
1. Stratifikasi Sosial
Tertutup
Stratifikasi
tertutup adalah stratifikasi di mana tiap-tiap anggota masyarakat tersebut
tidak dapat pindah ke strata atau tingkatan sosial yang lebih tinggi atau lebih
rendah. Contoh stratifikasi sosial tertutup yaitu seperti sistem kasta di India
dan Bali serta di Jawa ada golongan darah biru dan golongan rakyat biasa. Tidak
mungkin anak keturunan orang biasa seperti petani miskin bisa menjadi keturunan
ningrat / bangsawan darah biru.
2. Stratifikasi Sosial
Terbuka
Stratifikasi
sosial terbuka adalah sistem stratifikasi di mana setiap anggota masyarakatnya
dapat berpindah-pindah dari satu strata / tingkatan yang satu ke tingkatan yang
lain. Misalnya seperti tingkat pendidikan, kekayaan, jabatan, kekuasaan dan
sebagainya. Seseorang yang tadinya miskin dan bodoh bisa merubah penampilan
serta strata sosialnya menjadi lebih tinggi karena berupaya sekuat tenaga untuk
mengubah diri menjadi lebih baik dengan sekolah, kuliah, kursus dan menguasai
banyak keterampilan sehingga dia mendapatkan pekerjaan tingkat tinggi dengan
bayaran / penghasilan yang tinggi.
D. MOBILITAS
SOSIAL
Ø Pengertian
Menurut
Paul
B. Horton, mobilitas sosial
adalah suatu gerak perpindahan dari
satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya.Menurut
Kimball
Young
dan Raymond
W. Mack,
mobilitas sosial adalah suatu gerak
dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok
sosial.
Struktur sosial mencakup sifat hubungan antara individu
dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya.
Ø Macam-macam
Mobilitas Sosial
1.
Mobilitas Sosial Horizontal
Mobilitas horizontal merupakan
peralihan individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial
ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Tidak terjadi perubahan dalam
derajat kedudukan seseorang dalam mobilitas sosialnya. Contoh: Pak Amir seorang
warga negara Amerika Serikat, mengganti
kewarganegaraannya dengan kewarganegaraan Indonesia, dalam hal ini
mobilitas sosial Pak Amir disebut dengan Mobilitas sosial horizontal karena gerak
sosial yang dilakukan Pak Amir tidak mengubah status sosialnya.
2.
Mobilitas
Sosial Vertikal
Mobilitas sosial vertikal adalah
perpindahan individu atau objek-objek sosial dari suatu kedudukan sosial ke
kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Sesuai dengan arahnya, mobilitas
sosial vertikal dapat dibagi menjadi dua, mobilitas vertikal ke atas (social
climbing) dan mobilitas sosial vertikal ke bawah (social sinking).
a.
Mobilitas vertikal ke
atas (Social climbing)
Mobilitas vertikal ke atas atau
social climbing mempunyai dua bentuk yang utama :
·
Masuk ke dalam kedudukan yang lebih tinggi.
Masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan
yang lebih tinggi, di mana kedudukan tersebut telah ada sebelumnya. Contoh: A
adalah seorang guru sejarah di salah satu SMA. Karena memenuhi persyaratan, ia
diangkat menjadi kepala sekolah.
·
Membentuk kelompok baru. Pembentukan suatu
kelompok baru memungkinkan individu untuk meningkatkan status sosialnya,
misalnya dengan mengangkat diri menjadi ketua organisasi. Contoh: Pembentukan
organisasi baru memungkinkan seseorang untuk menjadi ketua dari organisasi baru
tersebut, sehingga status sosialnya naik.
b.
Mobilitas vertikal ke
bawah (Social sinking)
Mobilitas vertikal ke
bawah mempunyai dua bentuk utama.
·
Turunnya kedudukan. Kedudukan individu
turun ke kedudukan yang derajatnya lebih rendah. Contoh: seorang prajurit
dipecat karena melakukan tidakan pelanggaran berat ketika melaksanakan
tugasnya.
·
Turunnya derajat kelompok. Derajat sekelompok
individu menjadi turun yang berupa disintegrasi kelompok sebagai kesatuan.
Contoh: Juventus terdegradasi ke seri B. akibatnya, status sosial tim pun
turun.
3.
Mobilitas Intragenerasi
Mobilitas sosial intragenerasi
adalah mobilitas yang dialami oleh seseorang atau sekelompok orang dalam satu
generasi. Contoh: Pak Darjo awalnya adalah seorang buruh. Namun, karena
ketekunannya dalam bekerja dan mungkin juga keberuntungan, ia kemudian memiliki
unit usaha sendiri yang akhirnya semakin besar. Contoh lain, Pak Bagyo memiliki
dua orang anak, yang pertama bernama Endra bekerja sebagai tukang becak, dan
Anak ke-2, bernama Ricky, yang pada awalnya juga sebagai tukang becak. Namun,
Ricky lebih beruntung daripada kakaknya, karena ia dapat mengubah statusnya dari
tukang becak menjadi seorang pengusaha. Sementara Endra tetap menjadi tukang
becak. Perbedaan status sosial antara Endra dengan adiknya ini juga dapat
disebut sebagai mobilitas intragenerasi.
4. Gerak
Sosial Geografis
Gerak sosial ini adalah
perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah
lain seperti transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi.
E. MODAL
SOSIAL
Ø Pengertian
Modal sosial adalah konsep
yang muncul dari hasil interaksi di dalam masyarakat dengan proses yang lama.
Meskipun interaksi terjadi karena berbagai alasan, orang-orang berinteraksi,
berkomunikasi, dan kemudian menjalin kerjasama pada dasarnya dipengaruhi oleh
keinginan untuk berbagi cara untuk mencapai tujuan bersama yang tidak jarang
berbeda dengan tujuan dirinya sendiri. Keadaan ini terutama terjadi pada
interaksi yang berlangsung relatif lama. Interaksi semacam ini melahirkan modal
sosial; berupa ikatan-ikatan emosional yang menyatukan orang untuk mencapai
tujuan bersama, yang kemudian menumbuhkan kepercayaan dan keamanan yang
tercipta dari adanya relasi yang relative panjang.
Ø Macam-macam Modal Sosial
Para sosiolog dan ekonom membedakan 3 macam modal sosial
:
1.
Pertama, bonding social
capital atau jika diterjemahkan secara bebas adalah modal sosial yang
bersifat mengikat. Bonding social capital adalah suatu bentuk modal sosial yang
memperhatikan kesamaan dan memungkinkan jaringan kerjasama antar anggota dalam
kelompok dan antar angota dalam suatu perkumpulan (club).
Karakteristik utama bonding social capital adalah potensi kekuasaannya
berkaitan erat dengan besaran kelompok. Semakin besar anggota suatu perkumpulan
semakin bagus modal sosial di sana. Namun harus dipahami bahwa tidak selamanya
bonding social capital baik bagi pembangunan ekonomi. Dalam berbagai kasus
asosiasi horisontal tidak selamanya tumbuh dengan baik karena bisa saja muncul
kepentingan pribadi dengan melakukan lobi lobi khusus yang menguntungkan diri
sendiri tapi merugikan masyarakat secara menyeluruh.
2.
Kedua, bridging social
capital, atau jika diterjemahkan secara bebas adalah modal sosial yang
bersifat menjembatani. Bridging social capital melihat hubungan
anggota suatu kelompok dengan kelompok lain dan bukan hubungan dengan sesama
anggota dalam kelompok yang sama. Hubungan dalam bridging social capital
lebih longgar dibanding dengan hubungan dalam bonding social capital. Modal
sosial yang bersifat menjembatani sangat bermanfaat dalam pembangunan ekonomi
karena melibatkan anggota dari berbagai macam kelompok. Modal sosial semacam
ini lebih sulit diperoleh baik di negara maju dan negara berkembang. Minimnya
modal sosial ”bridging” sangat berpotensi menyulut konflik antar
kelompok sosial karena kurang adanya interaksi antar kelompok. Barangkali
konflik antar kelompok agama di beberapa wilayah di Indonesia karena kurangnya bridging
social capital. Ada kecenderungan komunitas masyarakat miskin lebih
mengembangkan bonding social capital dari pada bridging social
capital.
3.
Ketiga, linking social
capital. Linking social capital dapat diterjemahkan sebagai modal
sosial yang menghubungkan. Linking social capital adalah modal sosial
yang mencoba menghubungkan berbagai kelompok sosial dalam strata yang berbeda.
Modal sosial linking menghubungkan satu kelompok atau satu individu dengan
individu lain secara vertikal. Modal sosial seperti ini lebih menjelaskan
hubungan yang dibangun berdasarkan kelas sosial atau atas dasar bawahan dan
atasan. Memang agak sulit membayangkan bagaimana modal sosial bisa terbentuk
untuk dua individu yang berbeda status ekonominya. Biasanya dalam bentuk
hubungan saeperti ini kelompok yang berada dalam posisi yang lebih tinggi lebih
banyak diuntungkan sehingga relasi yang terbentuk cenderung antagonis.
F.
KEBUDAYAAN
Ø Pengertian
Budaya
atau kebudayaan berasal dari bahasa
Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu
cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi.
Ø Macam-macam
Kebudayaan
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional,kebudayaan lokal, maupun kebudayaan
asing yang telah ada di Indonesia sebelum
Indonesia merdeka pada tahun 1945.
1.
Kebudayaan
Nasional
Definisi kebudayaan nasional
menurut TAP MPR No.11 tahun 1998 yakni : "Kebudayaan
nasional yang berdasarkan pancasila
adalah perwujudan cipta,karya dan
karsa bangsa Indonesia
dan merupakan keseluruhan daya upaya
manusia Indonesia untuk
mengembangkan harkat dan martabat
bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap kehidupan bangsa. Dengan demikian pembangunan
nasional merupakan pembangunan yang berbudaya." Disebut juga pada pasal selanjutnya bahwa kebudayaan nasional juga mencerminkan
nilai-nilai luhur bangsa. tampaklah bahwa
kebudayaan nasional yang
dirumuskan oleh pemerintah berorientasi
pada pembangunan nasional yang di
landasi oleh semangat pancasila.
2.
Kebudayaan
Lokal
Budaya local sering disebut juga sebagai kebudayaan daerah. Menurut Parsudi Suparlan ada
3 macam kebudayaan dalam Indonesia yang majemuk, yaitu :
·
Kebudayaan
nasional Indonesia yang berlandasan
Pancasila dan UUD 1945.
·
Kebudayaan suku bangsa,
terwujud pada kebudayaan suku bangsa dan menjadi unsur pendukung bagi lestarinya
kebudayaan suku bangsa tersebut.
·
Kebudayaan umum lokal
yang berfungsi dalam pergaulan umum (ekonomi, politik, social, dan emosional)
yang berlaku dalam local-local di daerah.
G.PERUBAHAN
SOSIAL
Ø Pengertian
Ada beberapa
ahli sosiologi yang memberikan definisi perubahan sosial, antara lain : Gillin,Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi
sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya
perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.Emile Durkheim,Perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari
faktor-faktor ekologis dan demografis, yang mengubah kehidupan masyarakat dari
kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi
masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik.Kingsley Davis,Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang
terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.Mac Iver,Perubahan sosial adalah
perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial (social relation) atau
perubahan terhadap keseimbangan (ekuilibrium) hubungan social. William F. Ogburn ,Perubahan
sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material
maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur
kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.
Ø Macam-macam
Perubahan Sosial
1. Perubahan Evolusi dan
Revolusi
Berdasarkan cepat lambatnya, perubahan sosial dibedakan
menjadi dua bentuk umum yaitu perubahan yang berlangsung cepat dan perubahan yang
berlangsung lambat. Kedua bentuk perubahan tersebut dalam sosiologi dikenal
dengan revolusi dan evolusi. Perubahan Evolusi,Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang
terjadi dalam proses lambat, dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada kehendak
tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Perubahan-perubahan ini berlangsung
mengikuti kondisi perkembangan masyarakat, yaitu sejalan dengan usaha-usaha
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain,
perubahan sosial terjadi karena dorongan dari usaha-usaha masyarakat guna
menyesuaikan diri terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan perkembangan masyarakat pada waktu tertentu. Contoh, perubahan
sosial dari masyarakat berburu menuju ke masyarakat meramu.Perubahan
Revolusi,Perubahan
revolusi
merupakan perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak ada kehendak atau
perencanaan sebelumnya. Secara sosiologis perubahan revolusi diartikan sebagai
perubahan-perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan
atau lembaga- lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Dalam
revolusi, perubahan dapat terjadi dengan direncanakan atau tidak direncanakan,
dimana sering kali diawali dengan ketegangan atau konflik
dalam tubuh masyarakat yang bersangkutan.
2. Perubahan Direncanakan dan Tidak Direncanakan
Perubahan yang direncanakan,Perubahan
yang direncanakan adalah perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan
terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Pihak-pihak yang
menghendaki suatu perubahan dinamakan agent of change, yaitu seseorang
atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan. Oleh karena itu, suatu
perubahan yang direncanakan selalu di bawah pengendalian dan pengawasan agent of change. Secara umum, perubahan berencana dapat
juga disebut perubahan dikehendaki. Misalnya, untuk mengurangi angka kematian
anak-anak akibat polio, pemerintah mengadakan
gerakan Pekan Imunisasi Nasional
(PIN) atau untuk mengurangi pertumbuhan jumlah penduduk pemerintah mengadakan program keluarga berencana (KB). Perubahan yang tidak direncanakan,Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa
perubahan yang tidak dikehendaki dan terjadi di luar jangkauan masyarakat.
Karena terjadi di luar perkiraan dan jangkauan, perubahan ini sering membawa
masalah-masalah yang memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam masyarakat. Oleh karenanya, perubahan yang tidak
dikehendaki sangat sulit ditebak kapan akan terjadi. Misalnya, kasus banjir bandang di Sinjai, Kalimantan Barat. Timbulnya banjir dikarenakan pembukaan
lahan yang kurang memerhatikan kelestarian lingkungan. Sebagai akibatnya,
banyak perkampungan dan permukiman masyarakat terendam air yang mengharuskan para warganya mencari permukiman baru.
3.
Perubahan Berpengaruh Besar dan Berpengaruh Kecil
Perubahan berpengaruh besar,Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar
jika perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan pada struktur kemasyarakatan, hubungan kerja, sistem mata pencaharian, dan stratifikasi masyarakat. Sebagaimana tampak pada perubahan
masyarakat agraris menjadi industrialisasi, pada perubahan ini memberi pengaruh secara
besar-besaran terhadap jumlah kepadatan penduduk di wilayah industri dan mengakibatkan adanya perubahan mata
pencaharian.Perubahan berpengaruh kecil,Perubahan-perubahan
berpengaruh kecil merupakan perubahan- perubahan yang terjadi pada struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contoh, perubahan mode pakaian dan mode rambut. Perubahan-perubahan tersebut tidak membawa pengaruh yang besar dalam
masyarakat karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga
kemasyarakatan homolis.
3. Perubahan Progres dan Regres
Perubahan Progres,Perubahan progres adalah perubahan yang membawa kemajuan bagi
masyarakat. Perubahan ini membawa
keberuntungan bagi masyarakat yang mengalami perubahan tersebut. Misalnya, dengan adanya listrik masuk desa,
maka banyak yang terjadi perubahan perubahan dalam masyarakat baik dalam bidang
transportasi, komunikasi, hiburan, kemajuan ekonomi dan sebagainya. Perubahan Regres,Perubahan regres yaitu
perubahan yang membawa pengaruh kurang menguntungkan bagi masyarakat sehubngan
dengan bidang-bidang tertentu. Misalnya, perubahan dalam sistem komunikasi di
desa akan mengakibatkan berkurangnya intensitas hubungan masyarakat.
H. PROSES
SOSIAL
Ø Pengertian
Proses
sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu
jangka waktu yang sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola pengulangan
hubungan perilaku dalam kehidupan masyarakat. Interaksi sosial merupakan kunci
dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin
ada kehidupan bersama.
Ø
Macam-macam Proses Sosial
1. Proses-proses
yang Asosiatif
·
Kerja
Sama (Cooperation)
Suatu usaha bersama antara orang perorangan
atau kelompok manusia untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan bersama. Bentuk
kerja sama tersebut ber-kembang apabila orang dapat digerakan untuk mencapai
suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di kemudian
hari mempunyai manfaat bagi semua. Juga harus ada iklim yang menyenangkan dalam
pembagian kerja serta balas jasa yang akan diterima. Dalam perkembangan
selanjutnya, keahlian-keahlian tertentu diperlukan bagi mereka yang bekerja
sama supaya rencana kerja samanya dapat terlaksana dengan baik.Kerja sama
timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya (in-group-nya) dan
kelompok lainya ( out-group-nya). Kerja sama akan bertambah
kuat apabila ada hal-hal yang menyinggung anggota perorangan lainnya.
·
Akomodasi (Accomodation)
Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti
yaitu menujuk pada suatu keadaan dan yntuk menujuk pada suatu proses. Akomodasi
menunjuk pada keadaan, adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara
orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan
norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat.
Sebagai suatu proses akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk
meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha manusia untuk mencapai
kestabilan.
·
Asimilasi (Assimilation)
Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf
lanjut. Ia ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan
yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga
meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan
proses-proses mental dengan memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
·
Amalgamasi
Merupakan peleburan dua kelompok budaya yang
kemudian melahirkan budaya baru. Biasanya dapat terjadi dengan sukarela
maupun dengan pemaksaan.
2. Proses
Disosiatif
Proses disosiatif sering disebut
sebagai oppositional proccesses, yang persis halnya dengan
kerjasama, dapat ditemukan pada setiap masyarakat, walaupun bentuk dan arahnya
ditentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial masyarakat bersangkutan.
·
Persaingan (Competition)
Persaingan atau competition dapat diartikan
sebagai suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia yang bersaing
mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa
tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok
manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka
yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan.
·
Kontraversi (Contravetion)
Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu
bentuk proses sosial yang berada.
·
Pertentangan (Pertikaian
atau conflict)
Pribadi maupun kelompok menyadari adanya
perbedaan-perbedaan misalnya dalam ciri-ciri badaniyah, emosi, unsur-unsur
kebudayaan, pola-pola perilaku, dan seterusnya dengan pihak lain.
I.
MODERNISASI
Ø Pengertian
Modernisasi merupakan suatu proses
perubahan masyarakat dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern atau
menuju ke arah yang lebih maju dalam segala aspek (sosio-demografis, sosio-
politik, struktur organisasi sosial, dll). Tidak hanya diartikan sebagai iptek
saja, namun juga dimaknai sesuatu yang baru, up to date. Sehingga konsep
modernisasi dapat diterapkan dalam segala aspek pula, musik, pola hidup,
budaya, dll.
Ø Macam-macam
Modernisasi
Karena
berkembangnya zaman yang semakin modern dengan penemuan - penemuan dari segi
komunikasi dan transportasi.
1.
Komunikasi
Handphone
pada zaman dahulu masih sangat sedikit dan hanya orang tertentu yang
memilikinya. Pada zaman sekarang handphone sudah banyak satu orang bisa memiliki
lebih dari satu handphone.
2.
Transportasi
·
Mobil adalah
transportasi yang sangat diminati di jaman modern sekarang ini. Pada zaman
dahulu mobil berbentuk sangat sederhana di bidang teknologinya, dengan
menggunakn velg yang sangat sederhana tanpa atap yang melindungi pengendaranya
di kala hujan turun.Setelah ada pembaruan dan berbagai penelitiantentang mobil,
mobil pun memiliki banyak perubahan dari segi bahan yang tadinya dari kayu
kemudian berubah menjadi baja karena kebutuhan manusia yang semakin kompleks.
Bahan kayu sangat riskan untuk cepat rusak, karena itu mobil dibuat dari bahan
baja dengan velg jari-jari yang sekarang hanya dibuat untuk motor.Mobil
mengalami perubahan di bidang mesin, seperti berubahnya jumlah kecepatan yang
dulu mobil itu sangat lambat dibandingkan sekarang. Technologynya pun menjadi
lebih bagus dari yang dulu, dan dengan design yang sangat membuat manusia
nyaman saat menggunakannya. Karena manusia selalu kurang puas, mobil pun dibuat
untuk balapan hanya demi gengsi dan kepuasan semata.
·
Perubahan cara untuk
membajak sawah
Pada zaman dahulu para petani
menggunakan kerbau untuk membajak sawah, mereka memukul kerbau agar mau
berjalan untuk membajak sawah. Seiring berjalannya zaman, tehnology yang
semakin berkembang. Para petani menggunakan traktor untuk membajak sawah untuk
mempermudah pekerjaanya.